KETURUNAN ORANG BENAR
Oleh, Pdt. Gilbert MF.Baker, M.Th

o
Seringkali mungkin kita berpikir bahwa
orang benar itu adalah orang yang sempurna (perfect), tanpa kesalahan,
kejatuhan atau kegagalan. Orang benar bukanlah orang yang sudah
sempurna melainkan orang yang terus-menerus disempurnakan atau diubah
oleh Allah untuk menjadi serupa dengan anak-NYA Yesus Kristus Tuhan kita.
Banyak orang seringkali terintimidasi ketika jatuh ke dalam dosa dan merasa
dirinya tidak layak dan tidak bisa lagi dipulihkan.
o Dari kondisi terintimidasi dan
merasa bersalah tersebut, kebanyakan memilih untuk terus terpuruk dan
akhirnya terhilang. Anda dan saya perlu menyadari bahwa tujuh kali orang
benar jatuh, dia akan BANGKIT kembali (Amsal 24 : 16). Mungkin di dalam perjalanan
rohani anda setelah anda lahir baru, anda pernah membuat suatu keputusan yang
salah dalam hidup anda atau anda pernah melakukan sesuatu dosa dan anda begitu
menyesal kenapa harus melakukannya, Atau mungkin dulu anda adalah orang yang
begitu mengasihi keluarga, giat melayani Tuhan di kampus atau Gereja anda,
namun anda jatuh dalam pergaulan yang salah dan anda menyesal. Saya mau
beri tahu suatu kabar baik bahwa anda adalah orang benar yang perlu bangkit
kembali.
o
Kita bersyukur oleh darah Yesus, kita telah
dibenarkan dengan cuma-cuma dan menjadi orang benar. Jiwa (pikiran, perasaan,
dan kehendak) orang benar perlu dibaharui dengan kebenaran Firman Tuhan.
Perkataan yang keluar dari bibir orang benar pun perlu diselaraskan dengan
kebenaran Firman Tuhan. Pendengaran dan penglihatan orang benar juga perlu
diselaraskan dengan kebenaran Firman Tuhan.
o
Karena apa yang
keluar dari hidup kita sebenarnya ditentukan dari apa yang masuk ke dalam hidup
kita. Tuhan memberikan kita 5 indera untuk memuliakan pribadi Allah. Tuhan
tidak berikan kita bibir untuk bergosip melainkan untuk membicarakan tentang
kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan tidak memberikan kita mata untuk melihat
hal-hal yang negatif melainkan untuk melihat apa yang Dia mau kerjakan di
dalam hidup kita. Dia memberikan kita telinga bukan untuk mendengar hal-hal
yang tidak membangkitkan iman, melainkan untuk mendengar Dia berfirman dan
membangkitkan iman kita.
o
Orang benar hidup dalam persekutuan dan dipimpin
oleh Roh Kudus di dalam melakukan kebenaran-kebenaran Firman yang Ia sudah
pelajari.
Orang benar adalah orang yang pasti mencintai dan menghidupi Kebenaran.
o
Orang benar yang
tidak mencintai kebenaran adalah bak anak raja yang berpakain compang-camping
di singgasana kerajaannya. Ketika dia keluar dari istana, orang pun tidak
melihat dia sebagai anak raja melainkan sebagai anak pengemis. Orang benar yang
tidak menghidupi kebenaran adalah bak anak raja yang mengenakan pakaian
pengemis.
Kebenaran adalah pakaian atau jubah dari orang benar. Haleluya!.
o
Di dalam Firman Tuhan saya mendapatkan hal-hal
yang pasti dialami oleh orang benar :












o
Apabila kita hidup sebagai orang benar,
berkat yang kita nikmati tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi anak cucu
kita juga akan menikmatinya.
o Tapi Firman juga mengatakan apabila
kita orang fasik, pembalasan yang terjadi tidak hanya berhenti kepada diri
anda, tetapi juga pada keturunan anda.
o Jika kita hidup benar, maka
keturunan kita juga akan hidup benar, kalau kita hidup fasik keturunan kita
juga akan mencontoh kefasikan yang ada.
o Sifat dan watak orang tua akan
diwariskan kepada anak cucunya tanpa disadarinya. Ada pepatah,”Tunjukkanlah
kepadaku siapa ayahmu, maka aku akan menunjukkan siaap engkau.”.

o
Seorang bernama Max Judges adalah seorang
atheis, tidak percaya kepada Yesus Kristus,, hidupnya fasik, tidak takut
akan Allah, tidak megizinkan anak-anaknya ke gereja meskipun mereka
menginginkannya. Dalam kurun waktu 2 abad Max memiliki keturunan 1200 orang.
Kebanyakan mereka berakhlak bejat seperti leluhurnya, yakni :








o
Ternyata hampir tidak ada keturunan Max Jukes yang berguna
bagi masyarakat. 300 diantaranya dipenjarakan pada usia rata-rata 13 tahun.
Keluarga Jukes sejauh ini, merugikan pemerintah AS sebesar lebih dari setengah
juta dollar untuk rehabilitasi. Mereka tidak memberikan kontribusi apa-apa
kepada masyarakat.
o
Tapi kita lihat apa yang diwariskan Jonathan Edwards. Kita
temukan namanya dalam Ensiklopedia. Sarah, istrinya adalah orang –orang saleh
dan pengikut Kristus yang setia. Jonathan dan Sarah menurunkan generasi yang
berakhlak tinggi dan berkarakter perkasa, yakni :









o
Edwards tidak pernah membebani negara biaya satu
sen pun tapi justru memberikan kontribusi yang besar untuk masyarakat.




Komentar